Surat izin cuti hamil adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada karyawan perempuan yang sedang hamil dan ingin mengambil cuti selama masa kehamilan dan persalinan. Surat izin cuti hamil ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan hak-hak karyawan perempuan selama masa kehamilan dan persalinan, serta mencegah diskriminasi terhadap karyawan perempuan di tempat kerja.

Format Surat Izin Cuti Hamil

Surat izin cuti hamil harus ditulis secara resmi dan disampaikan kepada atasan atau HRD perusahaan. Berikut adalah contoh format surat izin cuti hamil:

Tanggal: [tanggal pembuatan surat]

Kepada Yth,

Nama Pimpinan Perusahaan

Di Tempat

Berdasarkan surat permintaan cuti yang saya ajukan, saya bermaksud mengambil cuti hamil selama [jumlah bulan] bulan, dimulai dari [tanggal awal] sampai dengan [tanggal akhir].

Sehubungan dengan itu, saya telah menyerahkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa saya sedang hamil dan memerlukan istirahat selama masa kehamilan dan persalinan.

Saya berharap perusahaan dapat memberikan persetujuan atas permintaan cuti hamil saya ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat saya,

[nama karyawan]

Contoh Surat Izin Cuti Hamil

Berikut adalah beberapa contoh surat izin cuti hamil yang dapat digunakan sebagai referensi:

Contoh 1

Tanggal: 10 Januari 2022

Kepada Yth,

Nama Pimpinan Perusahaan

Di Tempat

Berdasarkan surat permintaan cuti yang saya ajukan, saya bermaksud mengambil cuti hamil selama 3 bulan, dimulai dari 1 Februari 2022 sampai dengan 30 April 2022.

Sehubungan dengan itu, saya telah menyerahkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa saya sedang hamil dan memerlukan istirahat selama masa kehamilan dan persalinan.

Saya berharap perusahaan dapat memberikan persetujuan atas permintaan cuti hamil saya ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat saya,

Lia Fitriani

Contoh 2

Tanggal: 5 Februari 2022

Kepada Yth,

Nama Pimpinan Perusahaan

Di Tempat

Berdasarkan surat permintaan cuti yang saya ajukan, saya bermaksud mengambil cuti hamil selama 4 bulan, dimulai dari 1 Maret 2022 sampai dengan 30 Juni 2022.

Sehubungan dengan itu, saya telah menyerahkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa saya sedang hamil dan memerlukan istirahat selama masa kehamilan dan persalinan.

Saya berharap perusahaan dapat memberikan persetujuan atas permintaan cuti hamil saya ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat saya,

Nadia Wulandari

Contoh 3

Tanggal: 20 Maret 2022

Kepada Yth,

Nama Pimpinan Perusahaan

Di Tempat

Berdasarkan surat permintaan cuti yang saya ajukan, saya bermaksud mengambil cuti hamil selama 5 bulan, dimulai dari 1 April 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022.

Sehubungan dengan itu, saya telah menyerahkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa saya sedang hamil dan memerlukan istirahat selama masa kehamilan dan persalinan.

Saya berharap perusahaan dapat memberikan persetujuan atas permintaan cuti hamil saya ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat saya,

Siska Triana

Contoh 4

Tanggal: 1 April 2022

Kepada Yth,

Nama Pimpinan Perusahaan

Di Tempat

Berdasarkan surat permintaan cuti yang saya ajukan, saya bermaksud mengambil cuti hamil selama 6 bulan, dimulai dari 1 Mei 2022 sampai dengan 31 Oktober 2022.

Sehubungan dengan itu, saya telah menyerahkan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa saya sedang hamil dan memerlukan istirahat selama masa kehamilan dan persalinan.

Saya berharap perusahaan dapat memberikan persetujuan atas permintaan cuti hamil saya ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat saya,

Yuliana Susanti

Kesimpulan

Surat izin cuti hamil merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan perempuan yang sedang hamil. Dengan adanya surat izin cuti hamil, karyawan perempuan akan mendapatkan perlindungan dan hak-haknya selama masa kehamilan dan persalinan di tempat kerja. Surat izin cuti hamil juga dapat mencegah diskriminasi terhadap karyawan perempuan di tempat kerja. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan persetujuan atas permintaan cuti hamil karyawan perempuan dan menyediakan fasilitas yang memadai untuk karyawan perempuan selama masa kehamilan dan persalinan.