Surat gugatan harta bersama adalah surat yang diajukan oleh salah satu dari pasangan suami istri yang bersengketa mengenai pembagian harta bersama. Surat ini dibuat sebagai tindakan hukum terakhir jika upaya mediasi atau negosiasi tidak membuahkan hasil. Dalam surat gugatan ini, pihak yang mengajukan harus menyebutkan secara jelas dan terperinci mengenai harta yang menjadi objek perselisihan dan nilai atau besaran harta tersebut.

Format Surat Gugatan Harta Bersama

Surat gugatan harta bersama harus disusun dengan format yang jelas dan terstruktur. Berikut adalah format yang harus diperhatikan dalam menyusun surat gugatan harta bersama:

  1. Judul: Judul surat harus mencantumkan nama pengadilan yang dituju dan nama para pihak yang bersengketa.
  2. Bagian Pengenalan: Bagian ini berisi tentang perkenalan dari pihak yang mengajukan gugatan, alamat, dan nomor telepon. Selain itu, pada bagian ini juga harus dijelaskan mengapa gugatan ini diajukan.
  3. Bagian Permintaan: Bagian ini berisi tentang permintaan atau tuntutan dari pihak yang mengajukan gugatan. Pada bagian ini harus dijelaskan secara jelas dan terperinci mengenai harta bersama yang menjadi objek perselisihan dan tuntutan pihak yang mengajukan gugatan.
  4. Bagian Fakta: Bagian ini berisi tentang fakta-fakta yang melatarbelakangi perselisihan mengenai harta bersama. Pada bagian ini harus dijelaskan secara jelas dan terperinci mengenai sejarah kepemilikan harta bersama, cara perolehan, dan cara penggunaan.
  5. Bagian Bukti: Bagian ini berisi tentang bukti-bukti yang menjadi dasar dari tuntutan pihak yang mengajukan gugatan. Bukti ini harus relevan dengan fakta yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
  6. Bagian Pernyataan: Bagian ini berisi tentang pernyataan bahwa pihak yang mengajukan gugatan sudah melakukan upaya mediasi atau negosiasi, namun tidak berhasil mencapai kesepakatan.
  7. Bagian Penutup: Bagian ini berisi tentang permohonan kepada pengadilan untuk memutuskan perselisihan mengenai harta bersama dan memberikan keputusan yang adil dan bijaksana.
  8. Tanda Tangan: Surat gugatan harus ditandatangani oleh pihak yang mengajukan gugatan dan kuasa hukumnya (jika ada).

Contoh Surat Gugatan Harta Bersama

Berikut adalah contoh surat gugatan harta bersama yang dapat menjadi referensi dalam menyusun surat gugatan:

Contoh 1

Judul: Gugatan Harta Bersama di Pengadilan Agama Jakarta Pusat

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat

Dalam hal ini saya, Ahmad, berdomisili di Jalan Raya Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, dengan ini mengajukan gugatan terhadap isteri saya, Fatimah, yang juga berdomisili di alamat yang sama, mengenai pembagian harta bersama.

Berdasarkan fakta yang ada, harta bersama yang menjadi objek perselisihan adalah rumah yang berada di Jalan Pemuda No. 10, Jakarta Pusat, yang diperoleh selama pernikahan kami. Saya meminta agar rumah tersebut menjadi milik saya seutuhnya.

Berdasarkan fakta yang ada, rumah tersebut dibeli dengan uang yang saya dapatkan dari hasil kerja saya. Saya juga membayar cicilan rumah tersebut selama pernikahan kami. Oleh karena itu, saya merasa bahwa rumah tersebut seharusnya menjadi milik saya seutuhnya.

Sebagai bukti, saya melampirkan sertifikat rumah dan bukti pembayaran cicilan rumah selama pernikahan kami. Saya juga menyatakan bahwa saya sudah mencoba melakukan mediasi dengan isteri saya, namun tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Atas dasar hal tersebut, saya memohon kepada pengadilan untuk memutuskan perselisihan ini dan memberikan keputusan yang adil dan bijaksana.

Demikianlah surat gugatan ini saya ajukan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Pengadilan, saya ucapkan terima kasih.

Yang mengajukan gugatan,

Ahmad

Contoh 2

Judul: Gugatan Harta Bersama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Dalam hal ini saya, Budi, berdomisili di Jalan Sisingamangaraja No. 15, Jakarta Selatan, dengan ini mengajukan gugatan terhadap istri saya, Siti, yang juga berdomisili di alamat yang sama, mengenai pembagian harta bersama.

Berdasarkan fakta yang ada, harta bersama yang menjadi objek perselisihan adalah mobil yang diperoleh selama pernikahan kami. Saya meminta agar mobil tersebut menjadi milik saya seutuhnya.

Berdasarkan fakta yang ada, mobil tersebut dibeli dengan uang yang saya dapatkan dari hasil kerja saya. Saya juga yang memperbaiki dan merawat mobil tersebut selama pernikahan kami. Oleh karena itu, saya merasa bahwa mobil tersebut seharusnya menjadi milik saya seutuhnya.

Sebagai bukti, saya melampirkan bukti pembelian mobil dan bukti perbaikan dan perawatan mobil selama pernikahan kami. Saya juga menyatakan bahwa saya sudah mencoba melakukan mediasi dengan istri saya, namun tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Atas dasar hal tersebut, saya memohon kepada pengadilan untuk memutuskan perselisihan ini dan memberikan keputusan yang adil dan bijaksana.

Demikianlah surat gugatan ini saya ajukan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Pengadilan, saya ucapkan terima kasih.

Yang mengajukan gugatan,

Budi

Contoh 3

Judul: Gugatan Harta Bersama di Pengadilan Agama Bandung

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Bandung

Dalam hal ini saya, Diana, berdomisili di Jalan Cihampelas No. 20, Bandung, dengan ini mengajukan gugatan terhadap suami saya, Ahmad, yang juga berdomisili di alamat yang sama, mengenai pembagian harta bersama.

Berdasarkan fakta yang ada, harta bersama yang menjadi objek perselisihan adalah rumah yang berada di Jalan Setiabudi No. 30, Bandung, yang diperoleh selama pernikahan kami. Saya meminta agar rumah tersebut menjadi milik saya seutuhnya.

Berdasarkan fakta yang ada, rumah tersebut dibeli dengan uang yang saya dapatkan dari hasil kerja saya. Saya juga yang memperbaiki dan merawat rumah tersebut selama pernikahan kami. Oleh karena itu, saya merasa bahwa rumah tersebut seharusnya menjadi milik saya seutuhnya.

Sebagai bukti, saya melampirkan sertifikat rumah dan bukti perbaikan dan perawatan rumah selama pernikahan kami. Saya juga menyatakan bahwa saya sudah mencoba melakukan mediasi dengan suami saya, namun tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Atas dasar hal tersebut, saya memohon kepada pengadilan untuk memutuskan perselisihan ini dan memberikan keputusan yang adil dan bijaksana.