Surat balasan klarifikasi pajak adalah surat resmi dari Direktorat Jenderal Pajak yang diberikan kepada wajib pajak sebagai tanggapan atas permintaan klarifikasi pajak yang disampaikan oleh wajib pajak. Surat ini berisi informasi mengenai hasil klarifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, dan juga berisi penjelasan mengenai tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh wajib pajak.

Format Surat Balasan Klarifikasi Pajak

Surat balasan klarifikasi pajak biasanya memiliki format standar yang harus diikuti oleh Direktorat Jenderal Pajak. Format surat ini terdiri dari:

  1. Header surat, yang berisi informasi mengenai nama dan alamat wajib pajak, serta nomor referensi klarifikasi pajak yang diminta.
  2. Bagian pembuka, yang berisi informasi mengenai alasan klarifikasi pajak yang diminta oleh wajib pajak.
  3. Bagian isi surat, yang berisi informasi mengenai hasil klarifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
  4. Bagian penutup, yang berisi informasi mengenai tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh wajib pajak.
  5. Tanda tangan dan cap dari Direktorat Jenderal Pajak.

Contoh Surat Balasan Klarifikasi Pajak

Berikut ini adalah beberapa contoh surat balasan klarifikasi pajak:

Contoh 1

Header Surat:
Nama: PT ABC
Alamat: Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 20
Nomor Referensi: 123/ABC/2021

Bagian Pembuka:
Dengan hormat,
Kami telah menerima permintaan klarifikasi pajak dari PT ABC mengenai penghitungan pajak penghasilan badan tahunan. Berikut ini adalah hasil klarifikasi yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak:

Bagian Isi Surat:
Setelah melakukan klarifikasi, kami menemukan bahwa terdapat kesalahan dalam penghitungan pajak penghasilan badan tahunan yang dilaporkan oleh PT ABC. Sebagai hasilnya, PT ABC diwajibkan untuk membayar sisa pajak penghasilan badan sebesar Rp 10.000.000,-

Bagian Penutup:
Kami harap PT ABC segera melakukan pembayaran sisa pajak penghasilan badan tersebut dalam waktu 30 hari kerja sejak tanggal surat ini diterima. Apabila PT ABC tidak melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan, kami akan melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Contoh 2

Header Surat:
Nama: Bapak Ahmad
Alamat: Jalan Kebon Jeruk No. 10
Nomor Referensi: 456/AHMAD/2021

Bagian Pembuka:
Dengan hormat,
Kami telah menerima permintaan klarifikasi pajak dari Bapak Ahmad mengenai penghitungan pajak penghasilan pribadi tahunan. Berikut ini adalah hasil klarifikasi yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak:

Bagian Isi Surat:
Setelah melakukan klarifikasi, kami menemukan bahwa terdapat kesalahan dalam penghitungan pajak penghasilan pribadi tahunan yang dilaporkan oleh Bapak Ahmad. Sebagai hasilnya, Bapak Ahmad diwajibkan untuk membayar sisa pajak penghasilan pribadi sebesar Rp 5.000.000,-

Bagian Penutup:
Kami harap Bapak Ahmad segera melakukan pembayaran sisa pajak penghasilan pribadi tersebut dalam waktu 30 hari kerja sejak tanggal surat ini diterima. Apabila Bapak Ahmad tidak melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan, kami akan melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kesimpulan

Surat balasan klarifikasi pajak adalah surat resmi dari Direktorat Jenderal Pajak yang berisi informasi mengenai hasil klarifikasi pajak yang dilakukan, serta tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh wajib pajak. Surat ini memiliki format standar yang harus diikuti oleh Direktorat Jenderal Pajak, dan biasanya berisi informasi mengenai kesalahan yang ditemukan dalam penghitungan pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak. Sebagai wajib pajak, penting untuk memeriksa dengan cermat isi surat balasan klarifikasi pajak ini, dan segera melakukan tindakan yang diinstruksikan oleh Direktorat Jenderal Pajak.